Probolinggo (24 September 2024) - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo turut serta dalam kunjungan Penjabat (PJ) Bupati Lumajang di Kecamatan Tempursari, yang bertujuan meninjau kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari yang terputus akibat bencana alam abrasi laut.
Kehadiran Perhutani dalam kunjungan ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pemulihan infrastruktur yang vital bagi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Hadir dalam kunjugan tersebut Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun) beserta jajaranya, Endah Dinas Pekerjaan umum, Camat Tempursari, Arif Mustopa, Kepala Desa Bulurejo, Rohman Adi, Kepala Desa Tempurejo Suliadi, Kepala Desa Pundung Sari Mulyadi, Kepala Desa Tegal Rejo Nyono, Kepala Resort Pemangkuan Hutan Perum Perhutani Tempursari Rianto beserta jajaran dan anggotanya, pada Minggu (22 September 2024)
Kepala Perum Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme, S.Hut saat di konfirmasi di lokasi yang berbeda menegaskan bahwa pihaknya telah menugaskan anggotanya untuk hadir dan mengikuti kunjungan tersebut dan menyampaikan bahwa peran Perhutani tidak hanya terbatas pada pengelolaan kawasan hutan, tetapi juga mencakup dukungan terhadap pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
Jalan penghubung yang terputus tersebut melintasi area hutan yang dikelola oleh Perhutani, sehingga pemulihan akses menjadi salah satu prioritas yang akan didukung secara penuh.
"Kami hadir untuk memastikan bahwa upaya pemulihan jalan yang terputus dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Sinergi antara pemerintah daerah, Perhutani, dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya ini, mengingat pentingnya konektivitas antara Pasirian dan Tempursari untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, " ujar Kepala Perum Perhutani KPH Probolinggo.
Baca juga:
Terminal Bus, Jadi Sasaran Babinsa 03 Gubeng
|
Dalam kunjungannya, PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyampaikan, terkait rencana pembangunan jalan penghubung yang terputus tersebut nantinya akan dikaji terlebih dahulu, mengingat kondisi ombak laut yang semakin naik.
"Kemungkinan jalan akan dibangun dibalik bukit, namun masih butuh kajian terlebih dahulu agar pembangunan jalan nantinya bisa sesuai dan bertahan lama, " ujarnya.
Perhutani juga memastikan bahwa proses pemulihan akan mengedepankan pendekatan berkelanjutan, di mana setiap langkah yang diambil mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak terhadap lingkungan hutan, guna mencegah terjadinya degradasi lahan maupun bencana ekologis lainnya di masa depan.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, Perhutani, dan masyarakat setempat, diharapkan jalan penghubung antara Pasirian dan Tempursari dapat segera dipulihkan, sekaligus memastikan bahwa kawasan hutan tetap terjaga kelestariannya. Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan infrastruktur, serta mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah Lumajang.@Red.